Bahaya Rooting Android yang Perlu di Ketahui Pengguna Smartphone

Rooting merupakan suatu proses yang memungkinkan pengguna smartphone untuk mendapatkan akses atau kontrol penuh ke sistem operasi Android. Istilah ini sama halnya dengan jailbreaking pada perangkat Apple. Rooting memberi penggunanya hak istimewa untuk mengubah sistem operasi dan script pada perangkat lunak sehingga penggunanya mempunyai akses untuk melakukan kustomisasi dan instalasi perangkat lunak yang tidak diizinkan. Perangkat Android memiliki lisensi terbuka dari Apache, sehingga penggunanya diberikan ijin untuk mengontrol penuh perangkatnya jika diinginkan. Namun tentunya hal ini dapat menimbulkan berbagai resiko yang ditanggung oleh penggunanya sendiri apabila melakukan rooting pada ponselnya.


Rooting memiliki sejumlah keuntungan yang ditawarkan, asalkan penggunanya siap menanggung atau menghadapi resikonya. Rooting mengubah akses pengguna yang sebelumnya terbatas menjadi Administrator atau Superuser, sehingga kalian bisa keluar dari kendali sistem operasi dan mengontrol penuh sistem Android, termasuk memodifikasi atau menghapus file atau aplikasi yang di lock (terkunci). Beberapa alasan seseorang melakukan rooting dan keuntungannya diantaranya:

1. Pengguna dapat melakukan kustomisasi pada tema dan grafik antarmuka.
2. Mendownload dan mentransfer aplikasi apapun, terlepas dari yang disediakan Google Play, bahkan aplikasi bajakan.
3. Memodifikasi aplikasi atau perangkat lunak dan menginstalnya pada ponsel.
4. Memperpanjang usia baterai serta meningkatkan kinerja prosesor.
5. Menghapus aplikasi bawaan Android yang sudah terinstal.
6. Menghapus aplikasi yang diduga malware atau bug yang terinstal pada file sistem
7. Melakukan pembaruan ke versi Android terbaru jika OS perangkat sudah usang dan tidak lagi diperbarui oleh pabrikan.
8. Mengelola RAM dan ROM pada perangkat dengan bebas misalnya seperti membuat partisi pada ROM, dan menghemat RAM.
9. Melakukan perubahan pada sistem operasi dan pengaturan lainnya.

Rooting umumnya dilakukan dengan menggunakan alat Android SDK untuk membuka kunci bootloader dan kemudian mem-flash gambar khusus ke perangkat. Beberapa aplikasi pihak ketiga menawarkan rooting perangkat tetapi pengguna harus sangat berhati-hati karena rooting  memungkinkan malware atau virus masuk dengan leluasa ke perangkat kalian. Meski rooting memiliki beberapa  keuntungan, namun apabila tidak digunakan dengan benar dan tepat dapat menimbulkan masalah dan kerugian pada ponsel kalian. Berikut ini adalah beberapa dampak atau resiko pada ponsel yang di telah di root:

1. Hilangnya Garansi Ponsel
Apabila ponsel yang kalian beli masih dicover dengan garansi pabrikan, maka apabila diroot, garansi ponsel akan hilang. Kalian tidak dapat membuat klaim atas garansi ke vendornya apabila ponsel yang sudah diroot rusak. Rooting secara umum tidak didukung oleh vendor ponsel, meski ada sebagian yang memperbolehkan. Ponsel yang sudah di root, tentunya bisa di unroot kembali, namun pada beberapa perangkat seluler, telah terpasang sistem untuk melacak apakah penggunanya sudah melakukan proses root dan unroot pada ponsel. Selain kehilangan garansi, umumnya ponsel yang sudah di root tidak dapat ditukar tambah.

 2. Malware Masuk ke Ponsel
Malware, worm, virus dan trojan yang berbahaya dapat dengan mudah masuk ke ponsel kalian. Mendapatkan akses root, sama artinya menghapus pembatasan keamanan yang diberlakukan oleh sistem operasi Android bahkan perangkat antivirus tidak dapat bekerja efektif pada ponsel Android. Malware dapat masuk ke sistem melalui unduhan di web, transfer data melalui perangkat berbeda, serta aplikasi yang di unduh pada web atau Play Store. Malware yang masuk dapat membahayakan sistem, dengan mengambil alih pengaturan sistem, merubah fitur, membuat aplikasi bawaan menjadi error, mengambil privasi dan data yang penting, melihat password kalian, mengirimkan pesan, mengambil informasi bank, melakukan panggilan, memutar musik, melakukan black mail, dan semuanya itu sulit untuk kalian lacak apabila malware tersebut bertindak di background atau belakang. Root juga memberikan celah bagi malware untuk melakukan brick pada ponsel, sehingga ponsel tidak dapat digunakan lagi.

3. Ponsel Tidak Dapat Diupdate
Apabila hp kalian di root, maka ponsel kalian akan sulit melakukan update secara OTA (Over the Air) apabila sistem bawaan Android sudah dihapus. Meski kalian menerima notifikai update, namun proses update tidak dapat dilanjutkan atau ditolak oleh sistem. Hal ini sangat beresiko dan merugikan kalian sendiri, karena update dapat memperbaiki celah keamanan atau bug serta menambahkan fitur baru pada smartphone..

4. Brick Dapat Terjadi
Pada pengguna pemula yang belum paham mengenai rooting smartphone, hal ini dapat beresiko besar apabila proses rooting tidak dilakukan dengan cermat sesuai dengan tahapannya. Prosedur root umumnya bervariasi tergantung perangkat yang digunakan. Tidak ada metode atau langkah yang sama untuk meroot hp pada jenis perangkat yang berbeda. Ada tahapan khusus yang diperlukan agar proses root dapat berjalan dengan tepat. Apabila terjadi kesalahan, smartphone kalian dapat rusak atau tidak dapat booting. Kondisi ini disebut dengan istilah Brick, yang dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu softbrick dan hardbrick. Apabila terjadi softbrick, hp kalian masih aktif atau menyala, namun tidak dapat booting (namun hal ini masih dapat diperbaiki). Sedangkan yang lebih parah apabila terjadi hardbrick, dimana hp tidak lagi dapat menyala ataupun di charge.

5. Sejumlah Aplikasi Tidak Dapat Digunakan
Aplikasi tertentu atau perusahaan tertentu tentunya tidak menginjikan perangkat yang sudah diroot untuk mengakses jaringan atau aplikasi mereka, karena dapat diretas. Sejumlah aplikasi umumnya dilengkapi dengan sistem keamanan untuk memastikan perangkat yang digunakan pengguna aman atau tidak, khususnya yang berkaitan dengan penyimpanan data yang sensitif. Apabila perangkat kalian sudah di root, maka aplikasi yang sensitif, tidak dapat diakses oleh pengguna.

Bagaimana Mengetahui Perangkat Saya Sudah di Root atau Belum?
Perangkat di root biasanya menggunakan aplikasi Kinguser atau Superuser untuk mendapatkan hak pengguna super. Pada perangkat Samsung yang menggunakan fitur keamanan Samsung Knox, kalian dapat mengecek perangkat yang sudah di root dengan cara masuk ke Pengaturan kemudian pilih Tentang Ponsel, lalu pilih Informasi Perangkat Lunak. Pada halaman tersebut pengguna dapat meninjau catatan apakah terjadi penyimpangan/root pada perangkat lunak atau tidak. Selain itu juga tersedia beberapa APK di playstore seperti Root Checker, untuk mengecek status perangkat yang di root.

Post a Comment

0 Comments